ASOSIASI PRODUSEN GELAS INDONESIA Siap Kirim Ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan WA: 0812 9038 9038
Jakarta – Pemeran terbesar industri kaca Glasstec 2018 akan digelar untuk ke-25 kali di Düsseldorf, Jerman pada 23 – 26 Oktober 2018. Glasstec adalah pameran business-to-business terbesar untuk industri kaca di dunia, untuk memamerkan teknologi, pengembangan produk, bermacam-macam solusi, dan pengerjaan pembuatannya. Memasuki pameran, Messe Düsseldorf selaku penyelenggara mengerjakan roadshow presentasi ke Indonesia.
“Dunia memperhatikan industri kaca Indonesia cukup disegani sebab mempunyai pemain global yang cakap berkompetisi di pasar ekspor. Pasar dalam negeri juga cukup besar dengan permintaan disupport oleh sector property dan otomotif. Untuk itulah Messe Düsseldorf mengutamakan bersua dengan pelaku industri kaca Indonesia berkeinginan mereka mengambil peluang emas bersua dengan pelaku industri ternama di dunia pada arena Glasstec 2018,” ujar Birgit Horn, Global Head and Director Messe Düsseldorf GmbH.
Acara juga dihadiri oleh Yustinus H. Gunawan selaku Ketua Awam Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), Henry Susanto selaku Ketua Asosiasi Produsen Gelas Kaca Indonesia, Rully Tanuwidjaja dari Ikatan Arsitek Indonesia, dan Egbert Wenninger the Senior VP of the VDMA (Asosiasi Manufaktur Mesin dan Pabrik Jerman). Mengenai Glasstecc 2018, Yustinus H. Gunawan, mengatakan, ”Industri kaca nasional perlu menjalankan pengembangan produk berkwalitas yang memenuhi standar SNI supaya kapabel berkembang dan berkompetisi dengan produk impor yang membanjiri pasar dalam negeri. Kami mengajak pelaku industri kaca Indonesia untuk berkunjung ke glasstec 2018 untuk mengenal perkembangan teknologi terbaru, sekalian menemukan rekan bisnis di kancah ini”.
Pameran Glasstec yang ke-25 tahun ini akan menetapkan standar-standar yang akan berlaku di industri kaca dunia. Para peserta pameran dari beragam belahan dunia akan menghadirkan temuan produk terupdate mereka. Kecuali itu beragam program seminar, demo produk, dan pelatihan menghadirkan pakarnya akan memberikan insight yang benar-benar berharga bagi pelaku Indonesia untuk bisa berkompetisi.
Pada pameran sebelumnya, Glasstec 2016 ditiru oleh lebih dari 1230 peserta yang berasal dari 52 negara dan sukses menarik perhatian lebih dari 40,100 pengunjung dari 121 negara, mengukuhkannya sebagai pameran dagang terbesar dan lebih-lebih di industri kaca dunia. Dari jumlah pengunjung hal yang demikian, 86% merupakan orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan di perusahaan mereka.
Selama pameran, akan didemonstrasikan bermacam teknologi pembuatan produk kaca bertajuk glass technology live. Demonstrasi produk ini terselenggara bekerjasama dengan jaringan universitas yang ada di Eropa, adalah Technische Universität Darmstadt,Technische Universität Delft ,Technische Universität Dresden, dan Technische Universität Dortmund.
Kecuali demonstrasi produk, teknologi dan solusi, pelbagai konferensi, seminar dan pertemuan-pertemuan bisnis lainnya juga ikut serta melengkapi acara Glasstec 2018. Bermacam acara yang ada dialamatkan untuk menjembatani antara teori dengan praktek, serta supaya terjalin kekerabatan bagus diantara peserta dan pengunjung glasstec untuk mensupport terjadinya relasi bisnis. Konferensi yang akan diadakan juga mengusung bermacam tema menarik untuk dibicarakan.
Salah satu hal yang membedakan glasstec 2018 dengan gelaran glasstec sebelumnya merupakan adanya dukungan dari pemerintah Jerman melewati Kementerian Ekonomi dan Daya kepada perusahaan-perusahaan start-up. Kepedulian hal yang demikian diciptakan dengan menghadirkan zona pameran khusus perusahaan – perusahaan start-up serta pemberian subsidi bagi perusahaan-perusahaan baru Jerman yang bergerak di industri kaca. Perusahaan-perusahan start-up hal yang demikian dikasih peluang berjumpa untuk menjalin relasi bisnis dengan bermacam perusahaan ternama.
Direktur WAKENI Rini Sumardi mengatakan bahwa telah sebagian tahun akhir-akhir ini ini pembenaran dan pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi konsentrasi kerja Presiden kita ketika ini. “Kaca yaitu salah satu bahan komoditas yang dibutuhkan untuk mendorong pembangunan dan revitalisasi pelbagai infrastruktur yang ada. Untuk memenuhi keperluan dalam negeri serta meningkatkan mutu produk kaca yang telah ada di tanah air ketika ini, dibutuhkan bahan baku, teknologi serta cara kerja finishing yang bermutu. Tidak cuma itu, para arsitek serta designer juga perlu beraneka produk kaca yang berkwalitas untuk dipakai pada bermacam-macam desain mereka,” jelasnya.
“Glasstec yang akan diadakan di Duesseldorf, Jerman pada tanggal 23 – 26 Oktober 2018 akan datang ialah salah satu event yang berpusat pada teknologi dan produk terbaru bagi industri kaca dari segala dunia. Gelanggang ini menjadi peluang yang bagus bagi para pelaku industri kaca di Tanah Air untuk mencontoh lebih lanjut bagaimana perkembangan teknologi industri kaca, dan untuk memandang teknologi mana yang perlu dan penting untuk Indonesia,” tambahnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar